Sharing is Caring

AGAMasakitanews.com– Masing-masing nagari (desa) di Alam Minangkabau, Sumatera Barat, miliki asettradisional atau kekayaan alam tersendiri. Dimana keberagaman kekayaan alam itu, belum tergarap maksimal alias belum memberikan hasil terhadap masyarakat setempat.

Diantara kekayaan alam tersebut ada yang potensial dijadikan objek wisata. Misalnya, objek wisata alam, religi, sejarah dan lain sebagainya.

Beberapa nagari di kabupaten Agam, aset kekayaan tradisionalnya yang memungkinkan dijadikan objek wisata, diantaranya nagari III Koto Silungkang dan 1V Koto Palembayan, kecamatan Palembayan.

Masing-masing nagari itu, memiliki view (pemandangan) alam indah, seperti Bukit Sakura. Meski secara administrasi pemerintahan negara Bukit Sakura terletak di nagari Baringin, namun menuju lokasi, lebih efektif melewati nagari 1V Koto Palembayan. Hanya saja, akses jalan menuju Bukit Sakura dari IV Koto Palembayan belum ada, kecuali jalan setapak.

Kemudian, ada wisata sejarah. Dimana, di IV Koto Palembayan terdapat rumah kelahiran Pahlawan Nasional, yakni Adnan Kapau Gani. Ada juga lintas (perjalanan) para pejuang kemerdekaan yang disebut Front Indonesia.

Sementara, di nagari III Koto Silungkang, terdapat pula beberapa potensi objek wisata alam, berupa gua dan air terjun, bahkan ada tugu peninggalan kolonial Belanda. Tugu itu berada di atas perbukitan.

“Semua potensi berbagai objek wisata tersebut bakal potensial hingga nanti ramai dikunjungi wisatawan, jalan menuju ke lokasi harus dibenahi atau dibikin baru,” ujar Efendi, salah seorang pemuda nagari setempat ke media ini, Kamis (12/9/2024).

Kata Efendi, pembenahan akses jalan menuju objek-objek wisata itu, bisa dikerjakan masyarakat tempatan secara gotong-royong.

“Sesuatu yang berat jika dikerjakan bersama-sama, pasti bakal ringan. Kini, terpulang unsur masyarakat, bagaimana diperoleh rasa kebersamaan guna membenahi atau pun membuat jalan baru,” kata dia. (and)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *