AGAM– asakitanews.com – Pengusaha home industri (usaha rumahan) kerupuk piring (kerupuk opak) Regina Putri, mengaku hasil usaha yang digelutinya, kini telah menembus pasar luar negeri.
“Alhamdulillah, pesanan kerupuk kami, sudah diminati orang-orang manca negara. Diantaranya orang Malaysia dan Singapore,” kata Regina kepada media ini di tempat usanya di Koto Tangah, Kamang, kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (7/10/2024).
Jika di dalam negeri, lanjut Regina biasa disapa Egi, pemesan kerupuk ada dari Pekan Baru, Batam Medan dan Jakarta.
“Ya, selain dijual di daerah dalam provinsi, kami juga terima pesanan atau konsumen luar provinsi, seperti Pekan Baru, Batam, Medan dan Jakarta,” akunya.
Ia pun tak merahasiakan resep atau bahan baku membuat kerupuk opak itu. Kata Egi, material pengolahan sangat sederhana yakni ubi kayu.
“Bahan baku kerupuk hanya ubi kayu, akan tetapi ubi pilihan. Terus dicampur garam dan bawang prei,” ujarnya.
Hanya saja, lanjut Egi, proses kerupuk hingga jadi, diperlukan waktu yang agak lama. Sebab, sebelum ubi kayu diproses menjadi adonan, terlebih dulu direbus.
“Setelah direbus, dibikin adonan, campur garam dan bawang prei. Kemudian, dicetak menggunakan piring, dikukus lalu di jemur. Cuaca bagus atau panas, penjemuran cukup 1 hari. Selanjutnya kerupuk bisa digoreng,” terangnya.
Kata Egi, proses pembuatan kerupuk opak, diolah secara manual, bahkan tanpa bahan pengawet.
“Untuk ketahanan kerupuk, sebelum digoreng, kurang lebih selama setahun. Sementara, setelah digoreng, mencapai sebulan, asalkan tempat penyimpanan kerupuk ditutup rapat,” jelasnya.
Egi jelaskan, usaha rumahan itu, ditekuni keluarga secara turun temurun. Tepatnya dimulai dari nenek atau orang tua ibu kandungnya.
“Asal muasal usaha membuat kerupuk ini sejak dari nenek. Selanjutnya diteruskan Ibu dan kami selaku anak-anak beliau,” katanya.
Wanita yang kini melanjutkan program pendidikan di sebuah universitas di kota Padang itu tambahkan, pihaknya juga terima pesanan kerupuk opak pedas dan rasa jengkol.
“Selain rasa original, kami juga terima pesanan varian pedas dan jengkol,” kata Egi mengakhiri. (and)