Kandidat nomor 1 Marfendi- Fauzan Haviz
Sharing is Caring

BUKITTINGGIasakitanews.com– Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bukittinggi, Sumatera Barat, periode 2025- 2030, Marfendi, Dt. Basa Balimo- Fauzan Haviz carikan solusi bagaimana pasar Ateh (pasar Atas) dibangun megah, namun hingga kini tetap sepi pengunjung.

“Nantinya, jika kami dipercaya masyarakat memimpin kota yang kita cintai ini, kami pastikan bakal cari solusi bagaimana pasar Ateh bisa ramai pengunjung. Dalam artian, terjadi transaksi jual beli antara pedagang dan pengunjung,” janji Marfendi kepada wartawan di sela kesibukan dirinya bersosialisasi di lingkungan masyarakat, Rabu (9/10/2024).

Sejak awal kampanye, lanjut Marfendi akrab disapa Buya, pihaknya telah mengunjungi sejumlah tempat termasuk pasar- pasar dalam kota itu. Diantaranya, pasar Bawah, Banto, Aur Tajungkang, Aur Kuning dan pasar Ateh.

“Kami menemukan atau mendengar langsung keluhan para pedagang. Dimana pasar Ateh benar-benar sepi pengunjung. Bahkan, ratusan petak kios (toko) mulai lantai satu hingga tingkat atas, hanya sekitar 30 persen buka, selebihnya alias 60 persen lagi tutup,” ungkapnya.

“Tak jauh beda, hal sama juga terjadi di pasar-pasar lain. Rendahnya transaksi jual beli. Maka masyarakat, minta perlunya perubahan,” sambung Buya.

Maffendi- Fauzan Havis sosialisasi

Tepatnya, kata calon pemimpin ramah dan bersahaja itu, pihaknya sangat memahami situasi serta kondisi kota. Dimana pada umumnya masyarakat dalam keseharian beraktivitas sebagai pedagang.

“Untuk itu, sekali lagi jika kami menangkan kontestasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bukittinggi, maka, paling utama diupayakan adalah, bagaimana meramaikan kembali pasar. Disamping hal-hal lain yang beroreantasi pada kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Kata Buya, pada prinsipnya, elemen masyarakat kota, bakal menjalani kehidupan yang bermartabat, maju dan berbahagia. Hal tersebut, tambah kandidat berpenampilan sederhana serta nomor urut 1 ini, telah disosialiasikan di lingkungan masyarakat sesuai visi-misi Marfendi- Fauzan.

“Meraih harapan, tentu hal utama yang kita upayakan adalah mengangkat taraf ekonomi masyarakat. Menyusul terkait agama, adat, budaya, generasi muda, pendidikan dan hal krusial lain menyangkut kemaslahatan kita semua,” kata Buya mengakhiri.

Sekedar mengingatkan, pasca kebakaran 30 Oktober 2017 lalu,  pasar Atas pada 20 Agustus 2019 hingga 31 Desember 2019 dimulai pembangunan tahap rekonstruksi.

Pasar Atas punya desain bangunan, berkonsep green building. Dan menelan anggaran sebesar Rp 292 miliar.

Saat itu, era wali kota Ramlan Nurmatias, Kamis (18/6/2020) pasar Atas diresmikan secara virtual melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (and)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *